Pada abad pertama, tiga kerajaan berjuang untuk menyatukan Cina. Kerajaan pertama, Wei, adalah yang terbesar dan terkuat; yang kedua adalah Wu; dan yang ketiga adalah Shu Han. Liu Bei adalah raja pertama dari Shu Han, berperang melawan Cao Cao, raja Wei. Liu Bei kebanyakan bersekutu dengan Sun Quan, raja Wu (yang menentang Wei yang besar dan kuat). Wei menguasai wilayah yang luas di wilayah utara Cina. Wu terletak di barat daya. Liu Bei adalah orang terakhir yang membentuk kerajaannya sendiri.
Liu Bei punya masalah. Meskipun dia memiliki jenderal yang pemberani dan setia, yang merupakan saudara angkatnya, dia tidak memiliki ahli strategi atau negarawan untuk membantunya memimpin pasukannya dan menjalankan negaranya. Liu Bei mendengar tentang seorang pria muda, tapi mampu, bernama Tsuge Liang, yang tidak hanya ahli strategi militer, tetapi juga ahli teori politik yang visioner. Tsuge Liang telah diminta bekerja untuk Wei dan Wu sebagai salah satu ahli strategi utama mereka. Dia tidak menerima undangan mereka karena dia tidak setuju dengan kebijakan mereka.
Bei sangat berharap Tsuge Liang bergabung dengan timnya. Dia tahu bahwa akan sulit untuk membujuk Liang menerima tawarannya karena Liang tidak akan tergerak oleh retorika politik; dia tidak tertarik untuk menghasilkan uang. Bei memutuskan untuk mengunjungi Liang sendirian. Liang tinggal seribu mil jauhnya di pegunungan. Musim dingin melihat salju turun tahun itu. Bei pergi ke rumah Liang, hanya untuk menemukan dia tidak ada di rumah.
Dia bilang dia akan kembali dan kembali ke hotelnya. Pada hari kedua dia kembali ke rumah Liang, mengetahui bahwa dia akan keluar. Niatnya adalah untuk diam-diam memberitahu keluarga betapa Bei sangat menginginkan Liang. Pada hari ketiga, Bei bertemu Liang untuk pertama kalinya. Liang setuju bekerja untuk Bei.
Tsuge Liang membawa Liu Bei kemenangan dalam beberapa pertempuran kritis melawan Wei. Liang memungkinkan Liu membangun kerajaannya sendiri dan menjadi raja pertama. Dia membuat negara itu kaya dan damai. Ketika Liu berada di ranjang kematiannya, dia memberi tahu Liang bahwa dia ingin Liang mendukung putranya, tetapi hanya jika Liang percaya bahwa putranya mampu menjadi raja kedua. Bei mengatakan kepadanya bahwa jika Liang menemukan putranya tidak cukup baik untuk menjadi raja kedua, Liang harus menyingkirkan putranya dan menjadi raja kedua sendiri. Liang bersumpah bahwa dia akan mendedikasikan hidupnya untuk mendukung putra Bei. Shu Han terus menjadi kaya dan makmur, berperang secara efektif melawan dua negara saingan sampai saat kematian Liang. Kisah Liu Bei dan Tsuge Liang memberi kita nasihat mendalam tentang pentingnya memilih, merekrut, dan bekerja dengan pasangan.